Hai, hai,, balik lagi nih sobat,. Kali ini mau berbagi informasi tentang sinopsis film X Men Days of Future Past
Dalam film, soal inkonsistensi menjadi hal lumrah dalam film X-Men. Ada hal membuat film itu terkesan nggak nyambung atau dipaksakan. Sebagai contoh, bagaimana bisa ada tokoh Emma Frost (Tahyna Tozzi) muda di film X-Men Origins: Wolverine sementara di film X-Men First Class, yang mengambil setting sebelum Origins, ada tokoh Emma Frost (January Jones) juga dengan usia lebih tua.
Inkonsistensi ini menyandera film-film X-Men untuk berkembang. Di saat film-film seperti Captain America: The First Avengers, Thor, dan Iron Man bisa saling dihubungkan untuk film berskala besar seperti The Avengers, film-film X-Men tidak bisa karena harus ada lubang yang harus diperbaiki dulu.
Dalam dunia film, ada dua cara yang kerap dipakai untuk menghilangkan lubang-lubang itu, yakni, dibuat ulang filmnya atau kisah perjalanan ke masa lalu. Kebetulan, di komik, X-Men memiliki kisah perjalanan ke masa lalu untuk mengubah masa depan.
Judulnya Days of Future Past yang ditulis oleh Chris Claremont dan digambar John Byrne pada tahun 1981. Oleh studio 20th Century Fox, kisah itu dimanfaatkan untuk memperbaiki lubang-lubang yang ada di film-film X-Men sebelumnya agar wara laba itu bisa berkembang.
Dalam komiknya, Days of Future Past berkisah tentang tokoh mutan penembus dinding, Kitty Pryde, yang memindahkan kesadarannya ke masa lalu untuk mencegah pembantaian mutan oleh robot-robot raksasa ciptaan Robert Kelly bernama Sentinel.
Kisah film X-Men Days of Future Past tak jauh beda dengan komiknya, hanya tokoh utamanya diganti menjadi Wolverine (masih diperankan Hugh Jackman) yang sudah menjadi "wajah" X-Men di layar lebar.
Alkisah, pada 2023, ratusan hingga ribuan robot raksasa bernama Sentinel ditugaskan untuk menjaga keamanan dunia dari mutan. Mutan dianggap sebagai ancaman sehingga mereka pun dibasmi hingga mereka jadi makhluk langka. Parahnya, manusia-manusia pun dihabisi misalkan secara genetis mereka diprediksi akan memiliki anak seorang mutan.
Para Sentinel itu ternyata tidak ada dengan sendirinya. Keberadaan Sentinel di 2023 adalah hasil dari pembunuhan Bolivar Trask (Peter Dinklage), pencipta Sentinel, oleh mutan Raven "Mystique" Darkholme (Jennifer Lawrence) pada tahun 1973. Mystique menganggap Bolivar patut dibunuh karena Sentinel-nya didesain untuk mencari dan membunuh mutan. Sayang, perhitungan Mystique salah, pembunuhan Bolivar justru membuat pemerintah Amerika Serikat mendanai penuh program Sentinel hingga tahun 2023.
Untuk mencegah Sentinel ada di masa depan, Professor Charles 'X' Xavier (Patrick Stewart) dan Erik "Magneto" Lensher (Ian McKellen) menugaskan Kitty "Shadowcat" Pryde (Ellen Page) untuk mengirim kesadaran Wolverine ke tahun 70-an. Tujuannya, untuk mencegah pembunuhan Bolivar. Wolverine dipilih karena secara fisik dirinya mampu menahan efek dari pengiriman kesadaran ke masa lalu.
Ternyata, mencegah Mystique untuk membunuh Bolivar bukan perkara mudah bagi Wolverine. Profesor X muda (James McAvoy) yang ia harapkan untuk membantu ogah-ogahan sampai harus dipaksa. Magneto muda (Michael Fassbender) juga sama saja, bukannya membantu ia malah punya agenda-agenda sendiri yang tak jauh dari menyiksa manusia. Mystique apa lagi, keras kepala dan tutup telinga meski sudah diperingatkan bahwa rencananya membunuh Bolivar akan membawa efek buruk.
Apakah Wolverine berhasil menjalankan tugasnya. Yang diperbuat berefek ke masa depan. Dengan kata lain, kejadian-kejadian di film X-Men Days of Future Past secara otomatis menghapus seluruh kisah film X-Men, X2, X-Men The Last Stand, X-Men Origins, dan The Wolverine beserta seluruh lubang dan inkonsistensi yang mereka miliki.
Menghapus kisah-kisah lama X-Men dengan plot perjalanan ke masa lalu tak bisa dipungkiri adalah langkah cerdas tapi berisiko. Salah-salah, bukannya menambal lubang dari kisah-kisah lama, film ini malah bisa membuat lubang cerita atau inkonsisten baru.
Namun, duo sutradara Bryan Singer dan penulis cerita Simon Kinberg, berhasil membuat kisah X-Men yang begitu rapih, menghapus segala kekurangan pada film sebelumnya, sekaligus memasang jalur baru untuk film-film X-Men berikutnya.
Keberhasilan X-Men Days of Future Past menceritakan perjalanan waktu karena kisahnya dibuat lugas. Tidak pakai bertele-tele, cerita utamanya jelas, mencegah bencana di masa lampau untuk mencegah bencana di masa depan. Tak ada subplot romantika aneh yang membuat cerita utamanya tertutup.
Tiap karakter dalam X-Men Days of Future Past juga digambarkan dengan baik. Masing-masing memiliki peran dan tugas yang jelas. Alhasil, keberadaan mereka terasa menonjol dan memiliki ikatan jelas dengan kisah utama filmnya.
Perihal sekuens laga, tak ada kata lain selain menegangkan. Tiap adegan laga disusun dengan koreografi yang menarik hingga mampu membetot emosi. Salah satu adegan yang begitu memorable adalah adegan pembebasan Magneto dari penjara beton di Pentagon oleh Peter "Quicksilver" Maximoff (Evan Peters), seorang mutan yang mampu bergerak sangat cepat sampai-sampai bisa mengubah arah datangnya peluru.
Karakter-karakter di film ini :
Days of Future Past
Days of Future Past
Days of Future Pastv
Days of Future Past
,,, and checkidot :Director: Bryan Singer
Writers: Simon Kinberg, Simon Kinberg
Stars: James McAvoy, Michael Fassbender, Jennifer Lawrence, Hugh Jackman,Halle Berry, Nicholas Hoult, Ian McKellen, Patrick Stewart, Anna Paquin,Ellen Page, Shawn Ashmore, Lucas Till, Fan Bingbing, Peter Dinklage, BooBoo Stewart, Evan Peters.
Jadwal tayang :
Rilis Indonesia: Juni 2014
* Rilis Movie: 23 Mei 2014
* Genre: Superhero Action
Sequel
* Director: Bryan Singer
* Writer: Simon Kinberg
* Production: 20th Century Fox
* Official from:
hollywoodreporter.com
* Official site:
X-MenFirstClass.com
* Runing: -
* MPAA Rating: RDalam film, soal inkonsistensi menjadi hal lumrah dalam film X-Men. Ada hal membuat film itu terkesan nggak nyambung atau dipaksakan. Sebagai contoh, bagaimana bisa ada tokoh Emma Frost (Tahyna Tozzi) muda di film X-Men Origins: Wolverine sementara di film X-Men First Class, yang mengambil setting sebelum Origins, ada tokoh Emma Frost (January Jones) juga dengan usia lebih tua.
Inkonsistensi ini menyandera film-film X-Men untuk berkembang. Di saat film-film seperti Captain America: The First Avengers, Thor, dan Iron Man bisa saling dihubungkan untuk film berskala besar seperti The Avengers, film-film X-Men tidak bisa karena harus ada lubang yang harus diperbaiki dulu.
Dalam dunia film, ada dua cara yang kerap dipakai untuk menghilangkan lubang-lubang itu, yakni, dibuat ulang filmnya atau kisah perjalanan ke masa lalu. Kebetulan, di komik, X-Men memiliki kisah perjalanan ke masa lalu untuk mengubah masa depan.
Judulnya Days of Future Past yang ditulis oleh Chris Claremont dan digambar John Byrne pada tahun 1981. Oleh studio 20th Century Fox, kisah itu dimanfaatkan untuk memperbaiki lubang-lubang yang ada di film-film X-Men sebelumnya agar wara laba itu bisa berkembang.
Dalam komiknya, Days of Future Past berkisah tentang tokoh mutan penembus dinding, Kitty Pryde, yang memindahkan kesadarannya ke masa lalu untuk mencegah pembantaian mutan oleh robot-robot raksasa ciptaan Robert Kelly bernama Sentinel.
Kisah film X-Men Days of Future Past tak jauh beda dengan komiknya, hanya tokoh utamanya diganti menjadi Wolverine (masih diperankan Hugh Jackman) yang sudah menjadi "wajah" X-Men di layar lebar.
Alkisah, pada 2023, ratusan hingga ribuan robot raksasa bernama Sentinel ditugaskan untuk menjaga keamanan dunia dari mutan. Mutan dianggap sebagai ancaman sehingga mereka pun dibasmi hingga mereka jadi makhluk langka. Parahnya, manusia-manusia pun dihabisi misalkan secara genetis mereka diprediksi akan memiliki anak seorang mutan.
Para Sentinel itu ternyata tidak ada dengan sendirinya. Keberadaan Sentinel di 2023 adalah hasil dari pembunuhan Bolivar Trask (Peter Dinklage), pencipta Sentinel, oleh mutan Raven "Mystique" Darkholme (Jennifer Lawrence) pada tahun 1973. Mystique menganggap Bolivar patut dibunuh karena Sentinel-nya didesain untuk mencari dan membunuh mutan. Sayang, perhitungan Mystique salah, pembunuhan Bolivar justru membuat pemerintah Amerika Serikat mendanai penuh program Sentinel hingga tahun 2023.
Untuk mencegah Sentinel ada di masa depan, Professor Charles 'X' Xavier (Patrick Stewart) dan Erik "Magneto" Lensher (Ian McKellen) menugaskan Kitty "Shadowcat" Pryde (Ellen Page) untuk mengirim kesadaran Wolverine ke tahun 70-an. Tujuannya, untuk mencegah pembunuhan Bolivar. Wolverine dipilih karena secara fisik dirinya mampu menahan efek dari pengiriman kesadaran ke masa lalu.
Ternyata, mencegah Mystique untuk membunuh Bolivar bukan perkara mudah bagi Wolverine. Profesor X muda (James McAvoy) yang ia harapkan untuk membantu ogah-ogahan sampai harus dipaksa. Magneto muda (Michael Fassbender) juga sama saja, bukannya membantu ia malah punya agenda-agenda sendiri yang tak jauh dari menyiksa manusia. Mystique apa lagi, keras kepala dan tutup telinga meski sudah diperingatkan bahwa rencananya membunuh Bolivar akan membawa efek buruk.
Apakah Wolverine berhasil menjalankan tugasnya. Yang diperbuat berefek ke masa depan. Dengan kata lain, kejadian-kejadian di film X-Men Days of Future Past secara otomatis menghapus seluruh kisah film X-Men, X2, X-Men The Last Stand, X-Men Origins, dan The Wolverine beserta seluruh lubang dan inkonsistensi yang mereka miliki.
Menghapus kisah-kisah lama X-Men dengan plot perjalanan ke masa lalu tak bisa dipungkiri adalah langkah cerdas tapi berisiko. Salah-salah, bukannya menambal lubang dari kisah-kisah lama, film ini malah bisa membuat lubang cerita atau inkonsisten baru.
Namun, duo sutradara Bryan Singer dan penulis cerita Simon Kinberg, berhasil membuat kisah X-Men yang begitu rapih, menghapus segala kekurangan pada film sebelumnya, sekaligus memasang jalur baru untuk film-film X-Men berikutnya.
Keberhasilan X-Men Days of Future Past menceritakan perjalanan waktu karena kisahnya dibuat lugas. Tidak pakai bertele-tele, cerita utamanya jelas, mencegah bencana di masa lampau untuk mencegah bencana di masa depan. Tak ada subplot romantika aneh yang membuat cerita utamanya tertutup.
Tiap karakter dalam X-Men Days of Future Past juga digambarkan dengan baik. Masing-masing memiliki peran dan tugas yang jelas. Alhasil, keberadaan mereka terasa menonjol dan memiliki ikatan jelas dengan kisah utama filmnya.
Perihal sekuens laga, tak ada kata lain selain menegangkan. Tiap adegan laga disusun dengan koreografi yang menarik hingga mampu membetot emosi. Salah satu adegan yang begitu memorable adalah adegan pembebasan Magneto dari penjara beton di Pentagon oleh Peter "Quicksilver" Maximoff (Evan Peters), seorang mutan yang mampu bergerak sangat cepat sampai-sampai bisa mengubah arah datangnya peluru.
Karakter-karakter di film ini :
Hugh Jackman (Logan/Wolverine),
seperti diketahui, Logan adalah salah satu karakter yang ikonik di seri
X-Men. Fisiknya yang kekar, tidak bertambah tua, bercakar dan mampu
menyembuhan diri jika terluka ini didaulat untuk menjalankan tugas
penting di X-Men: Days of Future Past. Ketika berhasil pergi ke masa lampau, ada sesuatu yang berubah yang berkitan dengan kekuatan supernya.
Patrick Stewart (Professor X),
selain Logan, karakter Professor X juga sangatlah penting di seri
X-Men. Sebagai pendiri sekolah bagi para mutan, Professor X juga berjasa
untuk mengumpulkan mutan dan membimbingnya ke jalan yang benar. Dengan
alat ciptaannya yang disebut Cerebro, Professor X mampu mendeteksi dan
keberadaan mutan di seluruh dunia. Di X-Men: Days of Future Past, Professor X bersatu dengan musuh lamanya, Magneto untuk menyatukan kekuatan demi mengalahkan mesin pembunuh Sentinel.
Ian McKellen (Magneto),
ia adalah musuh lama Professor X lantaran memiliki perbedaan pandangan
sebagai mutan. Jika Professor X ingin 'melebur' dengan manusia secara
rukun dan damai, Magneto justru ingin menganggap manusia adalah musuh
para mutan karena telah dianggap aneh serta menjadi ancaman keselamatan
mereka. Tapi di X-Men: Days of Future Past, ia sadar kalau perseteruan yang dicetusnya adalah salah karena memicu menimbulkan konflik yang jauh lebih besar.
Jennifer Lawrence (Raven/Mystique),
meskipun awalnya ia berteman baik dengan Professor X, namun karena
merasa sakit hati Mystique pun memilih untuk menjalankan aksinya seorang
diri. Dengan kemampuan bertransformasi menjadi sosok yang ia inginkan,
Mystique bisa dengan leluasa membasmi para manusia yang dianggap sebagai
musuhnya.
James McAvoy (Charles Xavier),
Professor X ketika masih muda ini memang belum memiliki kekuatannya
secara penuh akibat kehancuran sekolah yang dibangunnya. Di sekolah itu,
James tinggal bersama sahabatnya, Hank/Beast (Nicholas Hoult) yang
setia mendampingi dan merawat ditengah keterpurukannya pasca bersiteru
dengan Erick Lehnsherr (Michael Fassbender) dan Raven.
Michael Fassbender (Erick Lehnsherr),
setelah berbeda haluan dengan James, Erick memilih jalannya sendiri dan
terus memperjuangkan hak para mutan yang dinilai jauh lebih kuat dari
manusia. Seperti diketahui, pengalaman pahit Erick di masa lampau
membuatnya sangat kecewa dengan ulah manusia yang selalu menganggap
kalau mutan itu adalah sebuah ancaman dan sosok yang aneh. Namun dengan
kekuatannya yang mampu mengendalikan besi/baja, Erick berusaha menahan
egonya agar bisa bekerjasama dengan James untuk bisa merubah masa depan
para mutan.
Nicholas Hoult (Hank/Beast),
ia sebenarnya adalah sosok yang sangat cerdas dibalik kekuatannya yang
begitu 'beringas'. Oleh sebab itulah ia merasa cocok dengan James yang
sama-sama memiliki ketertarikan dengan dunia ilmu pengetahuan dan
penelitian. Ketika emosinya memuncak, Hank yang berpenampilan lugu
layaknya seorang kutu buku tiba-tiba dapat berubah menjadi mahluk buas
dengan tubuh berwarna biru. Di film X-Men: Days of Future Past, Hank memiliki peran penting untuk membangkitkan semangat James agar bisa berjuang demi memperbaiki citra para mutan.
Evan Peters (Peter/Quicksilver),
Peter adalah salah satu sosok yang tidak merasa canggung sebagai
seorang mutan. Dengan kemampuannya yang bisa bergerak dengan sangat
cepat, ia menjadi orang yang dibutuhkan untuk memuluskan misi Logan di
masa lampau. Di usianya yang masih muda, Peter sangat haus dengan
misi-misi yang menantang terutama yang berkaitan dengan urusan keamanan.
Peter Dinklage (Dr. Bolivar Trask),
ia adalah seorang ilmuwan yang berada di kalangan pemerintahan. Trask
punya pandangan lain ketika Amerika Serikat justru berperang dengan
negara lain padahal di sekitar mereka ada sosok yang mengancam
keselamatan negara itu sendiri yaitu mutan. Melihat kondisi tersebut,
Trask secara mandiri melakukan penelitian untuk membuat 'alat' pembasmi
para mutan.
Ellen Page (Kitty Pryde), sebagai seorang mutan yang masih belia, Kitty justru memiliki peranan penting di X-Men: Days of Future Past.
Dengan kemampuan spesialnya, ia bisa mengutus seseorang untuk pergi ke
masa lampau dan memperbaiki keadaan yang dialaminya saat ini. Bisa
dikatakan, sosok Kitty justru menjadi kunci terhadap keberhasilan Logan
dalam merubah sejarah kelangsungan hidup para mutan.
Bingbing Fan (Blink),
sesuai dengan namanya, Blink adalah seorang mutan yang bisa membuka
gerbang untuk berpindah tempat dengan cepat. Tidak hanya untuk dirinya
sendiri, kemampuannya itu juga bisa digunakan untuk membantu kawannya
sesama mutan agar bisa terhindar dari serangan para Sentinel.
Halle Berry (Storm),
karakter Storm memang sudah sangat kental di seri X-Men. Dengan
kekuatannya yang mampu mengendalikan cuaca, Storm dapat menghancurkan
para musuhnya lewat serangan-serangan yang dahsyat berupa badai, angin
tornado dan juga halilintar. Selain itu, karena Storm juga memiliki
keahlian menerbangkan pesawat, tak jarang ia memegang kendali sebagai
pilot untuk melakukan misi dari X-Men.
Dan ini ada foto-foto tentang film ini :
Dan ini dia trailernya :
Yang udah pada nonton mana teriakannya ????? dan yang belum nonton, yah ditonton cepet" deh,,,,,, Oke,, sampe disini dulu yah postingna hari ini,,, See you
No comments:
Post a Comment