Hay hay, tak terasa udah akhir bulan aja nih, uang didompet udah menipis lagi, mana cemilan dan kebutuhan pribadi juga udah mulai habis. Tapi postingan di blog ini tidak akan pernah ada habis-habismaya,, Hehhehehehe..
Kali ini mau ngeshare sinopsis fillm yang tahun lalu memenangi 3 atau 4 pial Oscar yaitu
"Birdman"
Sutradara | Alejandro González I. |
Produser |
- Alejandro González I.
- John Lesher
- Arnon Milchan
- James W. Skotchdopole
|
Penulis |
- Alejandro G. Iñárritu
- Nicolás Giacobone
- Alexander Dinelaris, Jr.
- Armando Bó, Jr.
|
Pemeran |
- Michael Keaton
- Zach Galifianakis
- Edward Norton
- Andrea Riseborough
- Amy Ryan
- Emma Stone
- Naomi Watts
|
Musik | Antonio Sánchez |
Sinematografi | Emmanuel Lubezki |
Penyunting |
- Douglas Crise
- Stephen Mirrione
|
Distributor | Fox Searchlight Pictures |
Tanggal rilis |
- 27 Agustus 2014 (Venice)
- 17 Oktober 2014 (United States)
|
Durasi | 119 menit |
Negara | Amerika Serikat |
Bahasa | Inggris |
Anggaran | $16.5 juta |
Pendapatan kotor | $76.6 juta |
Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance), sering disebut dengan kependekannya sebagai
Birdman, adalah sebuah film drama-komedi gelap Amerika 2014 yang ditulis, diproduksi, dan disutradarai oleh Alejandro González Iñárritu. Film tersebut dibintangi oleh Michael Keaton, dengan pemeran pendukung Zach Galifianakis, Edward Norton, Andrea Riseborough, Amy Ryan, Emma Stone, dan Naomi Watts.
Ceritanya mengisahkan protagonis Riggan Thomson, seorang aktor
Hollywood yang dikenal karena perannya sebagai pahlawan super Birdman,
dalam perjuangannya untuk membuat adaptasi Broadway dari sebuah cerita pendek karya Raymond Carver.
Film tersebut difilmkan di New York City pada musim semi 2013 dengan biaya sebesar $16.5 juta, dengan uang dari New Regency dan Fox Searchlight Pictures. Film tersebut tayang perdana pada tahun berikutnya pada bulan Agustus ketika film tersebut ditayangkan di Festival Film Internasional Venesia ke-71.
Birdman dirilis di bioskop secara terbatas di Amerika Serikat
pada 17 Oktober 2014, disusul dengan perilisan di seluruh dunia pada 14
November, dan mendapatkan keuntungan kurang lebih $76 juta di seluruh
dunia. Film tersebut mendapatkan sambutan dari para kritikus, dengan
pujian yang sebagian besar diberikan kepada penampilan para pemeran,
penyutradaraan Iñárritu, penyuntingan, permainan latar, dan
sinematografi Emmanuel Lubezki.
Film tersebut dianggap menjadi salah satu film terbaik pada 2014, dan
mendapatkan penghargaan dan nominasi lebih dari satu. Penghargaan
tersebut meliputi dimenangkannya nominasi Permainan Latar Terbaik dan
Aktor Terbaik di Penghargaan Globe Emas ke-72, Outstanding Cast in a Motion Picture di Penghargaan Screen Actors Guild ke-21, dan sembilan nominasi di Penghargaan Akademi ke-87. Film tersebut memenangkan empat Penghargaan Akademi untuk Gambar Terbaik, Sutradara Terbaik, Permainan Latar Asli Terbaik, dan Sinematografi Terbaik.
Birdman itu ibarat kemasan komplit yang
punya elemen-elemen yang mungkin absen dari para pesaingnya tadi. Tidak hanya
jadi keuntungan saja memang karena kekuatan dari tiap bagian itu pada akhirnya
tidak ada yang benar-benar luar biasa, tapi kombinasi yang mereka hasilkan
sudah jauh lebih dari cukup untuk menghapus kekurangan tadi dari pikiran saya.
Ya, bagaimana bisa hal tersebut jadi masalah kalau sepanjang film saya
diputar-putar oleh Alejandro González
Iñárritu dengan berbagai something yang saling sambung menyambung itu,
seperti terus menerus mengemis atensi namun anehnya kita tidak akan keberatan
memberikan atensi karena apa yang mereka tampilkan terus menerus menarik. Birdman punya pesona yang sangat besar
sejak awal dan berhasil membuat kita seperti berada disekitar karakter, dan
setelah itu stabil maka berbagai pergeseran yang mulus dan licin baik itu pada
cerita dan visual akan terus membuat kamu terkejut.
Tiga factor kunci
paling utama dari kesuksesan Birdman menghibur dengan kesan meta yang menarik
adalah Alejandro González Iñárritu, Emmanuel Lubezki, dan ensemble cast. Iñárritu sangat terampil
memainkan nada pada cerita, ada bagian dimana apa yang Riggan lakukan berhasil
ia tampilkan untuk terasa sangat lucu, tapi ada pula bagian dimana ia
menciptakan dramatisasi yang dapat mempermainkan emosi kamu dengan kegelapan.
Iñárritu sangat cermat memanfaatkan banyak hal yang ia gunakan disini, dari
budaya selebritis, budaya penikmat film, sampai popularitas di Hollywood yang kental dengan unsur
satire, itu ia gunakan dengan baik untuk membuat lapisan-lapisan yang terasa
aneh tapi nikmat, ada rasa drama penuh rasa cemas yang bisa dengan cepat
bergerak menuju sesuatu yang lebih ringan seperti komedi penuh slapstick, mengalir dengan pas bersama
visual yang bisa dibilang kurang ajar.
Emmanuel
Lubezki, tahun lalu membuat kita melayang-layang di luar
angkasa pada Gravity milik Alfonso Cuarón, dan kali ini ia kembali
membuat kita melayang-layang di bumi. Kita seperti merasa terombang-ambing
bersama masalah Riggan karena sinematografi juga menciptakan kondisi dimana
kita seperti jarang diberikan kesempatan beristirahat, karakter membahas
masalah kita seperti berada disampingnya, karakter masuk ke masalah lain kita
juga seolah ikut pindah dibelakangnya, ketika ia tertawa dan sedih kita juga
merasa hal yang sama. Emmanuel Lubezki
seperti memberikan kita kesempatan untuk hangout
dengan Riggan Thomson dan juga
karakter-karakter lain yang tidak kalah pentingnya, satu shoot panjang yang di
set agar tidak tampak putus, sesekali diam untuk memperdalam masalah, lalu
setelah itu berputar-putar dan melaju dengan liar. Seperti hipnotis, ada
dinamika yang mengasyikkan dari perpaduan sentuhan Iñárritu dan Lubezki, dan
itu berhasil dimanfaatkan dengan sangat baik oleh para aktor.
|
|
Masih ragu juga untuk
mengatakan bahwa Birdman punya ensemble cast terbaik tahun ini, tapi
untuk hal paling efektif ia adalah salah satunya, semua karakter punya
kontribusi mengesankan, perannya kecil tapi menarik. Naomi Watts, Andrea Riseborough, Lindsay Duncan, dan Amy Ryan, mereka tampil mengesankan,
serta Zach Galifianakis berhasil
tampil lucu. Emma Stone menjalankan
tugasnya dengan baik sebagai penyokong karakter Riggan Thomson, sedangkan Edward
Norton tampil baik sebagai pendorong baik itu pada drama dan komedi untuk
bergerak maju. Dan bintang utamanya adalah Michael
Keaton, penampilan yang luar biasa. Hal yang menjadikan Keaton terasa
istimewa jika harus dibandingkan dengan pesaing terkuatnya yang telah saya
saksikan, Benedict Cumberbatch di The Imitation Game, adalah ia punya
tugas yang jauh lebih rumit, membawa kita bergeser antara drama dan komedi
tanpa harus kehilangan pesona dari karakternya di dua bagian tersebut. Itu ia
lakukan dengan sangat baik, ia tertawa kita juga tertawa, tapi adan empati dan
simpati ketika drama itu muncul.
Dan ini dia beberapa foto cuplikannya :
Okeoke,,, mungkin di postingan ini merupakan tulisan yang terpanjang dalam bagian Sinopsis,,, Hmm, sekian dulu ya postingan kali ini, sekian dan terima kasih dan jangan lupa kunjungi postingan yang lainnya juga ya.. :D Bye bye
No comments:
Post a Comment