Monday, 27 April 2015

Sinopsis Birdman

Hay hay, tak terasa udah akhir bulan aja nih, uang didompet udah menipis lagi, mana cemilan dan kebutuhan pribadi juga udah mulai habis. Tapi postingan di blog ini tidak akan pernah ada habis-habismaya,, Hehhehehehe..

Kali ini mau ngeshare sinopsis fillm yang tahun lalu memenangi 3 atau 4 pial Oscar yaitu "Birdman"


Sutradara      Alejandro González I.
Produser
  • Alejandro González I.
  • John Lesher
  • Arnon Milchan
  • James W. Skotchdopole
Penulis
  • Alejandro G. Iñárritu
  • Nicolás Giacobone
  • Alexander Dinelaris, Jr.
  • Armando Bó, Jr.
Pemeran
  • Michael Keaton
  • Zach Galifianakis
  • Edward Norton
  • Andrea Riseborough
  • Amy Ryan
  • Emma Stone
  • Naomi Watts
Musik     Antonio Sánchez
Sinematografi      Emmanuel Lubezki
Penyunting
  • Douglas Crise
  • Stephen Mirrione
Distributor    Fox Searchlight Pictures
Tanggal rilis
  • 27 Agustus 2014 (Venice)
  • 17 Oktober 2014 (United States)
Durasi     119 menit
Negara     Amerika Serikat
Bahasa     Inggris
Anggaran     $16.5 juta
Pendapatan kotor    $76.6 juta

Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance), sering disebut dengan kependekannya sebagai Birdman, adalah sebuah film drama-komedi gelap Amerika 2014 yang ditulis, diproduksi, dan disutradarai oleh Alejandro González Iñárritu. Film tersebut dibintangi oleh Michael Keaton, dengan pemeran pendukung Zach Galifianakis, Edward Norton, Andrea Riseborough, Amy Ryan, Emma Stone, dan Naomi Watts. Ceritanya mengisahkan protagonis Riggan Thomson, seorang aktor Hollywood yang dikenal karena perannya sebagai pahlawan super Birdman, dalam perjuangannya untuk membuat adaptasi Broadway dari sebuah cerita pendek karya Raymond Carver.

Film tersebut difilmkan di New York City pada musim semi 2013 dengan biaya sebesar $16.5 juta, dengan uang dari New Regency dan Fox Searchlight Pictures. Film tersebut tayang perdana pada tahun berikutnya pada bulan Agustus ketika film tersebut ditayangkan di Festival Film Internasional Venesia ke-71.
Birdman dirilis di bioskop secara terbatas di Amerika Serikat pada 17 Oktober 2014, disusul dengan perilisan di seluruh dunia pada 14 November, dan mendapatkan keuntungan kurang lebih $76 juta di seluruh dunia. Film tersebut mendapatkan sambutan dari para kritikus, dengan pujian yang sebagian besar diberikan kepada penampilan para pemeran, penyutradaraan Iñárritu, penyuntingan, permainan latar, dan sinematografi Emmanuel Lubezki.

 Film tersebut dianggap menjadi salah satu film terbaik pada 2014, dan mendapatkan penghargaan dan nominasi lebih dari satu. Penghargaan tersebut meliputi dimenangkannya nominasi Permainan Latar Terbaik dan Aktor Terbaik di Penghargaan Globe Emas ke-72, Outstanding Cast in a Motion Picture di Penghargaan Screen Actors Guild ke-21, dan sembilan nominasi di Penghargaan Akademi ke-87. Film tersebut memenangkan empat Penghargaan Akademi untuk Gambar Terbaik, Sutradara Terbaik, Permainan Latar Asli Terbaik, dan Sinematografi Terbaik.

Birdman itu ibarat kemasan komplit yang punya elemen-elemen yang mungkin absen dari para pesaingnya tadi. Tidak hanya jadi keuntungan saja memang karena kekuatan dari tiap bagian itu pada akhirnya tidak ada yang benar-benar luar biasa, tapi kombinasi yang mereka hasilkan sudah jauh lebih dari cukup untuk menghapus kekurangan tadi dari pikiran saya. Ya, bagaimana bisa hal tersebut jadi masalah kalau sepanjang film saya diputar-putar oleh Alejandro González Iñárritu dengan berbagai something yang saling sambung menyambung itu, seperti terus menerus mengemis atensi namun anehnya kita tidak akan keberatan memberikan atensi karena apa yang mereka tampilkan terus menerus menarik. Birdman punya pesona yang sangat besar sejak awal dan berhasil membuat kita seperti berada disekitar karakter, dan setelah itu stabil maka berbagai pergeseran yang mulus dan licin baik itu pada cerita dan visual akan terus membuat kamu terkejut.


Tiga factor kunci paling utama dari kesuksesan Birdman menghibur dengan kesan meta yang menarik adalah Alejandro González Iñárritu, Emmanuel Lubezki, dan ensemble cast. Iñárritu sangat terampil memainkan nada pada cerita, ada bagian dimana apa yang Riggan lakukan berhasil ia tampilkan untuk terasa sangat lucu, tapi ada pula bagian dimana ia menciptakan dramatisasi yang dapat mempermainkan emosi kamu dengan kegelapan. Iñárritu sangat cermat memanfaatkan banyak hal yang ia gunakan disini, dari budaya selebritis, budaya penikmat film, sampai popularitas di Hollywood yang kental dengan unsur satire, itu ia gunakan dengan baik untuk membuat lapisan-lapisan yang terasa aneh tapi nikmat, ada rasa drama penuh rasa cemas yang bisa dengan cepat bergerak menuju sesuatu yang lebih ringan seperti komedi penuh slapstick, mengalir dengan pas bersama visual yang bisa dibilang kurang ajar.




Emmanuel Lubezki, tahun lalu membuat kita melayang-layang di luar angkasa pada Gravity milik Alfonso Cuarón, dan kali ini ia kembali membuat kita melayang-layang di bumi. Kita seperti merasa terombang-ambing bersama masalah Riggan karena sinematografi juga menciptakan kondisi dimana kita seperti jarang diberikan kesempatan beristirahat, karakter membahas masalah kita seperti berada disampingnya, karakter masuk ke masalah lain kita juga seolah ikut pindah dibelakangnya, ketika ia tertawa dan sedih kita juga merasa hal yang sama. Emmanuel Lubezki seperti memberikan kita kesempatan untuk hangout dengan Riggan Thomson dan juga karakter-karakter lain yang tidak kalah pentingnya, satu shoot panjang yang di set agar tidak tampak putus, sesekali diam untuk memperdalam masalah, lalu setelah itu berputar-putar dan melaju dengan liar. Seperti hipnotis, ada dinamika yang mengasyikkan dari perpaduan sentuhan Iñárritu dan Lubezki, dan itu berhasil dimanfaatkan dengan sangat baik oleh para aktor.




Masih ragu juga untuk mengatakan bahwa Birdman punya ensemble cast terbaik tahun ini, tapi untuk hal paling efektif ia adalah salah satunya, semua karakter punya kontribusi mengesankan, perannya kecil tapi menarik. Naomi Watts, Andrea Riseborough, Lindsay Duncan, dan Amy Ryan, mereka tampil mengesankan, serta Zach Galifianakis berhasil tampil lucu. Emma Stone menjalankan tugasnya dengan baik sebagai penyokong karakter Riggan Thomson, sedangkan Edward Norton tampil baik sebagai pendorong baik itu pada drama dan komedi untuk bergerak maju. Dan bintang utamanya adalah Michael Keaton, penampilan yang luar biasa. Hal yang menjadikan Keaton terasa istimewa jika harus dibandingkan dengan pesaing terkuatnya yang telah saya saksikan, Benedict Cumberbatch di The Imitation Game, adalah ia punya tugas yang jauh lebih rumit, membawa kita bergeser antara drama dan komedi tanpa harus kehilangan pesona dari karakternya di dua bagian tersebut. Itu ia lakukan dengan sangat baik, ia tertawa kita juga tertawa, tapi adan empati dan simpati ketika drama itu muncul. 

Dan ini dia beberapa foto cuplikannya : 










 Okeoke,,, mungkin di postingan ini merupakan tulisan yang terpanjang dalam bagian Sinopsis,,, Hmm, sekian dulu ya postingan kali ini, sekian dan terima kasih dan jangan lupa kunjungi postingan yang lainnya juga ya.. :D Bye bye

 

No comments:

Post a Comment