Friday, 14 March 2014

Karena Kita Begitu Berarti

Hai, hai, dan hai, jumpa lagi dengan saya. Dan kali ini saya akan ngeposting tentang cerpen lagi,, dan kali ini juga bukan saya yang bikin cerpennya, ini adalah cerpen teman saya yang bernama Katharina Keithy Bi de Rosari ( terima kasih ). Dan ini dia cerpennya

Karena Kta Begitu Berarti



Senja hampir rampung. Sisa-sisa sinarnya menembusi jendela kamarku membuat aku terpaksa bangun dan menutup gorden jendela yang terbuka sejak pagi. Hari ini aku terbaring saja di tempat tidur karena kesehatanku yang terganggu, maka setelah menutup gorden jendela aku kembali lagi ke tempat tidur tanpa semangat.

            Tak lama handphone ku berdering, kubiarkan saja hingga berhenti sendiri, itu mungkin dari teman-temanku yang suka iseng. Aku sedang tak ingin di ganggu. Teman-temanku memang suka begitu, kalau ada yang tidak datang mereka sering menggoda dengan cara-cara yang sedikit konyol. Cara itulah yang membuat kami selalu ingin berada bersama setiap saat.
            Untuk kesekian kalinya Handponeku  berdering lagi, kubiarkan namun ada perasaan bersalah sekaligus rindu yang menggerakkan tanganku untuk menggangkat telpon. Dengan mata sedikit tertutup aku memencet tombol berwarna hijau dan terdengar suara .....
            “Kaket”
            Suara ceria Ika diseberang sana. Yah, begitu mereka, sahabat – sahabatku sering memanggilku panggilan sayang yang mereka ciptakan sendiri. Panggilan yang sudah seperti nama lahirku di 3 tahun kebersamaan kami ini.
            Dengan mata yang masih sedikit tertutup, aku menjawab panggilan ika tadi, 
            “Iya Ka”
            “Bagaimana ? setuju dengan rencana yang ku buat untuk ulangtahun Niia ?”.
             Aku sedikit bingung, rencana apa yang ia maksudkan, aku tau 2 hari lagi tepatnya 26 Februari adalah ulang tahun sahabat kami, Niia. Namun aku masih binggung dengan rencana yang Ika, lebih tepatnya Kika maksudkan, sementara otakku berusaha berputar dengan lebih keras agar aku mengerti yang Kika maksudkan, suaranya menjadi lebih keras memanggil namaku.
            “Kaket, Kita berencana untuk menggerjai Niia, seperti rencana sebelumnya waktu ulangtahunnya nanti kita akan berpura-pura kecelakaan, biar dia sedikit kaget dan Handponenya akan dicuri dan akan dihadikan kembali pada ulang tahunnya nanti, menurutmu ?”.
            Aku sedikit memberikan saran dan tanpa panjang lebar percakapan kami selesai.
***
            Setelah menutup telpon baru aku sadar ternyata banyak pesan masuk yang belum di baca sejak pagi, pesan masuk dari teman-teman yang menanyakan mengapa aku tidak masuk sekolah, dan pesan masuk yang mendoakan supaya cepat sembuh.
            Setelah semua pesan dibaca, enggan rasanya aku untuk berubah dari posisi tidurku ini namun tenggorokan ku yang membutuhkan air, karena sudah sekitar 5 jam tidurku setelah makan siang dan meminum obat  memaksakanku untuk menggambil air di meja dekat tempat tidur.
            Dua gelas air putih cukup untuk menghilangkan rasa hausku, aku kembali ke tempat tidur tapi tidak untuk tidur, dengan menyandarkan kepalaku ketembok, aku kembali membuka pesan-pesan masuk dan  kubaca satu persatu, aku membaca kembali pesan masuk dari Kika tentang rencana ulang tahun untuk Niia.
 ***
            Niia,  gadis blasteran Lembata Toraja yang selalu diantar ayahnya ke sekolah ini adalah sahabat kami. Kami RSC. Kelompok kecil yang telah bersama-sama selama 3 tahun, mengarungi indahnya Putih Abu bersama. Segala hal telah dilakukan bersama dari hal yang paling elegan sampai hal yang paling memalukan sebagai siswa dan siswi SMA.
            Kebersamaan kami ini tanpa sengaja mulai terbentuk semenjak kami dipertemukan di ruangan lusuh dengan pintu yang sudah tidak baik lagi, kursi dan meja yang berserakan dan ditutupi debu, lantai yang penuh dengan sampah dan laba-laba yang seolah menjadi penghias tiap sudut ruangan itu.
            Dan kami anak-anak baru yang sangat bersemangat karena hari yang di tunggu-tunggu, hari dimana kami bisa dengan bangga mengenakan baju putih baru yang masih sangat cerah warnannya dengan lambang osis yang telah berwarna coklat serta celana panjang dan rok abu-abu yang menjadi kebanggaan setiap murid baru SMA.
            Berbagai ekspresi wajah tergambar jelas oleh wajah kami masing-masing karena ketidakakraban. Memperkenal diri dan asal sekolah adalah langkah awal yang membuat kami hanyut dalam obrolan bersama kelompok kecil.
            Hari-hari sebagai siswa dan siswi kelas 10 kami jalani dengan riang, semuanya berlalu dengan begitu saja. Dengan tanpa di sadari kelompok-kelompok kecil mulai terbentuk, entah kerena orang-orang dalam kelompok itu mempunyai hoby yang sama, seperti menggosip, belajar bersama atau karena sama-sama menyukai K-pop, boyband korea yang pada waktu itu sangat digilai kaum hawa. 
            Banyak hal-hal indah yang kami lakukan bersama, sekali lagi dari hal yang paling elegan, seperti  menjadi anggota organisasi bersama, sampai hal konyol seperti selalu merekam   tingkah dengan gaya mereka masing-masing ketika sedang sibuk, ketika sedang tak sadar ada kamera yang mengintai mereka. Tanpa disadari rekaman-rekaman ini menjadi bahan ejekan, tertawa bersama ketika melihat perilaku-perilaku kami sendiri, tapi ini seperti menjadi kenangan, wajah luguh dan lucu yang msh sangat mengemaskan, kenangan untuk diceritakan kembali.
***
            Seiring berjalan waktu, Kami diperkenankan untuk menjadi siswa dan siswi kelas 11. Kami harus berpisah, tapi tidak untuk kebersaamaan. Jurusan dan kelas telah dibagi berdasarkan nilai kami masing-masing, kami sudah pasti akan berpisah. Sekali lagi kebersaaman kami masih tetap seperti dulu, walau sudah berbeda kelas, setiap jam istirahat kami selalu berkumpul di kantin untuk makan bersama, untuk menceritakan kekonyolan kami bersama, dan untuk sama-sama merasakan indahnya tawa.
            Di kelas 11 ini, tidak ada lagi kelompok-kelompok kecil seperti waktu masih di kelas 10, dengan anggota tidak sebanyak dulu tapi kami semua tetap satu.
 ***

Kami; Ramadan Lenggu Ramli, Rama. Lelaki dengan tubuh tinggi, berwajah hitam manis dan bersenyum manis, mempunyai talenta lebih di bidang matematika dan tak pernah pelit memberikan jawaban matematika setiap ujian. Dibilang sombong jika orang belum mengenalnya dan mempunyai tangan jail yang selalu merekam setiap perilaku aneh kami yang tak pernah disadari.
Jean Riany Pandie, Jean. Gadis berambut pendek asli dari Rote mempunyai suara merdu, rajin belajar, tidak suka memberikan jawaban, sehingga wajar saja Ia menjadi murid Ipa 1 bersama Rama.
            Fridantty Elisabeth Buang, Ida. Gadis centil super repot, mempunyai tubuh pendek, berkulit hitam manis, dan banyak bicaranya tapi akan sangat dirindukan jika ia tidak ada karena  selalu penuh dengan keceriaan, tapi marahnya sungguh sangat menyiksa kami.
Ines Miryam Paulus. Ines. Gadis manis dengan rambut yang di warnai merah, mempunyai senyum manis. Tanggannya dianugerahi talente indah dari Tuhan, sehingga ketika ia menggoreskan pensilnya , karya-kaya indahlah yang tercipta.
Kurniatty Kayun. Niia. Gadis dengan rambut indah, terurai dan berwarna hitam, tawanya sungguh akan menggetarkan bumi, tapi itulah yang membuatnya sangat dikenal. Memiliki kelebihan pada ilmu eksata, dan sangat manis ketika rambut hitamnya terurai.
              Hermanto Dalot atau yang lebih akrab disapa dengan Tores. Lelaki dengan tubuh tinggi dan berkulit putih. Blasteran Lembata Toraja. Dia memiliki karakter pendiam, dan selalu menggeluarkan keringat berlebihan ketika gugup.  Ia merupakan cowok yang rajin.
 Crishtiana Veronika Voni Brewon. Gadis yang kelihatannya saja cuek, acuh tak acuh tapi sebenarnya ia sangat peduli dengan sahabat-sahabatnya. Selalu mempunyai ide-ide brilian sekaligus konyol untuk menjaili. Gadis dengan bobot tubuh berlebihan yang diimbanggi dengan tubuh tingginya.
Trhy Nugroho Allung. Trhy. Lelaki blasteran Alor Jawa, namun wajahnya lebih mencirikan wajah orang jawah. Lelaki yang tubuhnya dapat dengan sangat lentur bergerak ketika musik dimainkan. Ia sangat mudah menaklukan hati gadis-gadis, senyumnya membuat para gadis luluh.
Febriany Senja Putri Hinadonu. Feby. Gadis kecil, dengan umur paling kecil begitupun dengan tubuhnya. Gadis yang sangat ceria. Diberi talenta bermain musik dengan sangat indah dan suara merdu. Senyum simpulnya membuat gadis kecil ini terlihat manis.
            Andre Nugroho Korohama. Andre. Lelaki yang selalu ingin tampil cool, tidak pernah melihat kamera ketika berfoto. Lelaki yang sangat mengilai aktor Korea, Lee Min Hoo dan banyak menyimpan filem Anime.
David Seru Senggi lebih akrab di sapa dengan Dai. Tanggannya di beri talenta untuk menggambar. Bertubuh tinggi, dan berbadan proposional.  Dia memiliki modal utama untuk menaklukan cewek. Romantis. Ia sungguh sanggat puitis, kata-kata yang ia rangkai, selalu mampu menaklukan hati cewek.
Jorfian Jaguest Fuah. Fian. Lelaki cungkring yang selalu punya bahan lelucon, mulutnya cukup pedis dalam mengomentari.
Kami memiliki sifat yang sangat berbeda, namun ketika bersama, perbedaan itu seakan sirna diganti dengan tawa serta cerita yang tak ada habisnya. Ada saja cerita yang kami bincangkan.
 Namun di balik keceriaan itu, bukan berarti kami tidak mempunyai cerita sedih. Banyak cerita sedih yang terjadi diantara kami.
            Sebagai anak SMA pantaslah kami merasakan jatuh bangun menggarunggi arus percintaan. Hal-hal seperti ini yang sering membuat kami selalu menangis bersama, kami seakan mampu merasakan sakit hati yang dialami sahabat-sahabat dan seperti larut bersama kisah cinta yang  yang diarungi mereka. Sungguh sangat mengharukan, tapi inilah kami.  Dengan cinta yang tak dapat di ungkapkan dengan kata-kata, tak dapat dilukiskan dengan goresan tangan yang paling indah, serta tak dapat dilihat oleh kasat mata namun dapat di rasakan.

***
 Aku tersentak kaget ketika mendengar pintu kamarku diketuk, inggatanku masih tertuju pada RSC. Aku engan untuk membuka pintu, namun ketukan pintu itu semakin keras terdengar karena merasa terganggu aku bergegas membuka pintu dan tampak wanita yang selalu aku kagumi, berdiri di depan ku menatap cemas ke arahku. Ia sungguh menghawatirkanku, melihat kondisi tubuhku yang lemah membuat raut wajahnya terlihat semakin cemas.
“ Sudah waktunya makan dan minum obat, Ibu ambilkan makanan  dan obatmu yah “.
“Iya Bu, Terimakasi” J
Ibu meninggalkan diriku sendirian lagi di kamar ini, kenangan tentang sahabatku terangkai kembali di ingatanku. Membuat ku menyadari satu hal.Bahwa KITA BEGITU BERARTI.



***  The End ***

          Sahabat sejatiku hilangkah dari ingatanmu di hari kita saling berbagi. Dengan kotak sejuta mimpi engkau datang menghampiriku tuk perlihatkan semua hartaku.
          Kita selalu berpendapat kita ini yang terhebat, kesombongan di masa mudah yang indah.
          Aku Raja kau pun raja, Aku hitam kau pun hitam arti teman lebih dari sekedar materi.
          Pegang pundakku jangan pernah lepaskan, bila ku mulai lelah, lelah dan tak bersinar.
          Pegang sayapku jangan pernah lepaskan bila ku ingin terbang, terbang meninggalkanmu.





GORESAN PENA PENULIS

Hai, nama lengkapku Katharina Keithy Bl de Rosari . Aku adalah siswi XII IPA 2 SMAN 3 angkatan 2013/2014. Ini cerpen pertama yang kubuat. Aku  terinspirasi oleh kebersaan RSC. Pada kesempatan ini aku juga ingin mengucapkan Terima Kasih .


·         Kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat kasih dan rahmat-Nya kepadaku
·         Kepada orang tuaku yang mendukung aku, terlebih kepada Ayah yang telah memberikan banyak saran dan kritik.
·         Kepada Niia Kayun,Inez Miryam , dan Ida Buang yang telah memberikan semangat dalam penulisan cerpen ini.
·         Kepada teman-temanku, RSC yang telah memberi warna untuk perjalanan Putih Abu ini.
·         Terakhir kepada para pembaca, terimakasih telah membaca karya ku ini, maaf jika karyaku tidak sesuai dengan harapan para pembaca

Mungkin itu saja yang aku sampaikan semoga cerpenku ini dapat mengibur para pembaca.
  



Keren kan, Karena kita begitu berarti, sekian postingan kali ini dan terima kasih

 

No comments:

Post a Comment